sumber: Femina
Minggu, 07 Oktober 2007
Otak cemerlang bersama Sushi
sumber: Femina
Quote of the week (2)
(Bette Davis, Artis film, Amerika Serikat, 1908-1989)
"Janganlah mencoba menjadi orang sukses. Jadilah orang yang bernilai."
(Albert Einstein)
"Hal-hal positif terjadi pada orang-orang yang berlaku positif."
(Sarah Beeny, Presenter Channel 4 Inggris)
"Hanya ada dua kata yang menuntun Anda pada kesuksesan. Kata-kata itu adalah ”ya” dan ”tidak.” Tidak diragukan, Anda telah sangat ahli untuk berkata ”ya.” Sekarang, berlatihlah berkata ”tidak.” Cita-cita Anda bergantung padanya."
(Jack Canfield, Penulis Seri Buku Laris Chicken Soup for the Soul)
"Kekuatan bukan berasal dari kapasitas fisik. kekuatan datang dari keteguhan kehendak"
(Mahatma Gandhi)
"Pengalaman bukanlah sekedar sesuatu yang terjadi pada seseorang; ia adalah sesuatu yang dilakukan seseorang atas apa yang terjadi pada dirinya."
(Aldous Huxley, Penulis Inggris, 1894-1963)
"Elemen terpenting kita bukan pada otak. Namun, pada apa yang menuntun otak kita–kepribadian, hati, kebaikan, dan ide-ide progresif."
(Fyodor Dostoyevsky, Novelis Rusia, 1821–1881 )
sumber: SINDO
100 Richest in Indonesia
100 orang terkaya di Indonesia
Rank : Name : Age : Company : Networth : Business
1. Budi Hartono (66): Djarum: US$4.2 billion: Cigarettes, bank, property
2. Rachman Halim (60): Gudang Garam: US$3.5 billion: Cigarettes
3. Eka Tjipta Widjaya(84): Sinar Mas: US$3.1 billion: Palm Oil, Pulp, Finance, etc
4. Sudono Salim (92): Salim Group: US$2.8 billion: Food, palm Oil, Finance,etc
5. Putera Sampoerna (59): Sampoerna: US$2.2 billion: Cigarette, Casino,
6. Sukanto Tanoto (57): Raja Garuda Mas: US$1.3 billion: Pulp & Paper, Palm
7. Eddy William Katuari (56): Wings Group: US$1.1 billion: Consumer goods
8. Aburizal Bakrie (60): Bakrie Group:US$1.05 billion: Energy, property,
9. Arifien Panigoro (62): Medco Energy: US$900 million: Energy
10. Hary Tanoesoedibyo (42): Global Media Com: US$820 million: Media
11. Boenjamin Setiawan (74): Kalbe Farma: US$650 million: Pharmaceutical
12. Martua Sitorus (47): Wilmar Holding: US$615 million: Palm Oil
13. Hashim D. (53): Nations Energy: US$595 million: Energy
14. Mochtar Riady (7: Lippo Group: US$585 million: Property, retail, healthcare
15. Chairul Tanjung 45): Para Group: US$565 million: Banking, Media
16.Husain Djojonegoro (5: ABC: US$560 million: Consumer foods
17. Prajogo Pangestu (56): Barito Pacific: US$525 million: Timber,
18. Edwin Soeryadjaya (5: Saratoga Investama: US$520 million: Mining,
19. Peter Sondakh (55): Rajawali Group: US$510 million: Telecomm., cement,
20. Trihatma Haliman (55): Agung Podomoro: US$505 million: Property
21. Sjamsul Nursalim (65): Gajah Tunggal: US$445 million: Tyres, retail,
22. Kartini Mulyadi (77): Tempo Scan Pacific: US$415 million: Pharmaceuticals
23. Osbert Lyman (57): Satya Djaya Raya: US$400 million: Timber, property
24. Paulus Tumewu (55): Ramayana: US$395 million: Retail
25. Tan Siong Kie (91): Rodamas Group: US$375 million: Manufact., consumer
26. Dasuki Angkosubroto (78): Gunung Sewu: US$365 million: Property
27. Murdaya Po (66): Berca: US$350 million: Manufact., property
28. Sri Prakash Lohia (58): Indorama: US$345 million: Textiles, petrochemicals.
29. Jan Darmadi (66): Darmadi Group: US$340 million: Property
30. Ciputra (76): Ciputra Devp.: US$335 million: Property
31. George & Sjakon Tahija (49/54): Austindo Energy: US$330 million: Energy
32. Teddy P. Rachmat (63): Triputra Group/ Adaro: US$320 million: Coal
33. Eddy Sariaatmadja (55): SCTV: US$305 million: Media
34. Gunawan Jusuf (53): Sugar Group: US$ 295 million: Sugar
35. Sofjan Wanandi (63): Gemala & Santini Group: US$290 million:
36. Yos Sutomo (73): Sumber Mas: US$280 million: Timber
37. Eka Tjandranegara (60): Mulia Group: US$278 million: Property, building
38. Sugianto Kusuma (56): Agung Sedayu: US$275 million: Property
39. Alexander Tedja (61): Pakuwon: US$270 million: Property, malls
40. Subianto Tjandra (63): Atedja Group: US$265 million: Textile, leather
41. The Nin King (75): Argo Pantes Group: US$260 million: Textile, property
42. Burhan Uray (79): Djajanti Timber: US$260 million: Timber
43. Hadi Surya (71): Berlian Laju Tanker: US$255 million: Shipping
44. Benjamin Jiaravanon (36): CP Indonesia: US$255 million: Feed Mill
45. Adyansyah Masrin (87): Lautan Luas: US$250 million: Chemical, paper
46. Sutanto Djuhar (78): First Pacific: US$250 million: China Investment
47. Tatang Hermawan (56): Fuji Palapa Textile: US$250 million: Textile
48. Tan Kian (49): Dua Mutiara: US$245 miliion: Property, textiles
49. Handojo santosa (43): Ometraco: US$240 million: Feed mill, property
50. Henry Onggo (74): Ratu Sayang Group: US$235 million: Property
51. Bachtiar Karim (50): Musim Mas: US$230 million: Palm Oil
52. Didi Darwis (61): Ling Brothers: US$225 million: Investment, property
53. Hutomo Mandala Putra (45): Humpuss: US$220 million: Shipping
54. Soetjipto Nagaria (67): Summarecon: US$213 million: Property
55. Muâmin Ali Gunawan (6: Panin: US$210 million: Banking, property
56. Jakob Oetama (76): Kompas Gramedia: US$200 million: Media
57. Kiki Barki (6: Tanito Harum: US$195 million: Coal mining
58. Tomy Winata (50): Artha Graha Group: US$185 million: Property, banking
59. Kris Wiluan (57): Citra Mas Group: US$175 million: Petrolium, supplier
60. Dahlan Iskan (56): Jawa Pos: US$172 million: Media
61. Gunawan Tjondro (53): CNI: US$170 million: Consumer goods, property
62. Rudy Suliawan (56): Mid Plaza: US$165 million: Property
63. Jogi Hendra Atmadja (61): Mayora: US$163 million: Consumer foods
64. Johannes Kotjo (62): Apac Centertex: US$162 million: Manufacturing
65. Bambang Trihatmodjo (54): Global MediaCom: US$160 million: Media
66. Muljadi Budiman (51): Honda Prospect: US$160 million: Automotive
67. Rusdi Kirana (44): Lion Air: US$160 million: Airlines
68. Luntungan Honoris (58): Modren Group: US$156 million: Property, Fuji Film
69. Rudy Unyoto (58): Daliatex Kusuma: US$155 million: Textile
70. Soedjono (58): Wirasakti Adimulya: US$150 million: Property
71. Soegiharto Sosrodjoyo (73): Sosro: US$150 million: Consumer foods
72. Eddy Tan (61): Bandung Investment: US$150 million: Textiles, garments
73. Sugianto (61): Metro Garmen: US$150 million: Textiles
74. A Tong (60): Roda Vivatex: US$150 million: Textiles
75. Aksa Mahmud (62): Bosowa Group: US$145 million:
76. Mardjokie Atmadiredja (70): Surya Toto
77. Sri Sultan Hamengkubuwono (61): Sultan Yogyakarta: US$140 million:
78. Sudhamek (51): Garudafood: US$135 million: Consumer foods
79. Budi Purnomo Hadisurjo (70): Optik Melawai: US$132 million: Optic chain
80. Cahyadi Kumala (62): Bukit Sentul: US$130 million: Property
81. Basuki Wiwoho (60): Tripatra Engineering: US$130 million: Oil and gas
82. G. Lukman Pudjiadi (50): Jayakarta Group: US$128 million: Property, hotels
83. Jusuf Kalla (65): Hadji Kalla: US$125 million: Heavy industry, infrast.
84. Sandy Bingei (78): Sumatera Tobacco: US$125 million: Tobacco company
85. Pontjo Sutowo (57): Nugra Sentana Group: US$125 million: Property,hotels
86. Sigit Harjojudanto (56): Arseto Group: US$120 million: Investment
87. Honggo Wendratmo (59): Tirtamas Group: US$120 million: Petrochemicals
88. Soegiarto Adikoesoemo (62): Aneka Kimia Raya: US$120 million: Chemicals
89. Iskandar Widyadi (70): Bank Jasa Jakarta: US$120 million: Banking
90. Tan Tjai Kie (53): Gunung Garuda Steel: US$113 million: Manufacturing,
91. Susanto Lim (52): Domba Mas Group: US$112 million: Oleochemical, palm
92. Sukamdani Gitosardjono (79): Sahid Group: US$110 million: Property,
93. Sudwikatmono (73): Indika Group: US$110 million: Entertaiment
94. Atang Latief (69): Group Atang Latief: US$110 million: Banking
95. GS Margono (69): Gapura Prima: US$110 million: Property
96. Mintarjo Halim (52): Sandratex: US$110 million: Textile
97. Henry Pribadi (60): Napan Group: US$105 million: Investment
98. Surya Djuhadi (73): Nojorono: US$105 million: Cigarettes
99. Soedarpo Sastrosatomo (87): Samudra Shipping: US$102 million: Shipping
100. Alim Markus (56): Maspion Group: US$100 million: Consumer goods
Senin, 24 September 2007
10 besar President Diduga Korupsi
(Prakarsa dari Bank Dunia dan PBB)
1. Soeharto President Indonesia (1967-1998) US$ 15-35 miliar
2. Ferdinand Marcos President Filiphina (1972-1986) US$ 5-10 miliar
3. Mobutu Sese Seko President Zaire (1965-1997) US$ 5 miliar
4. Sani Abacha President Nigeria (1993-1998) US$ 2-5 miliar
5. Slobodan Milosevic President Serbisa/Yugoslavia (1989-2000) US$ 1 miliar
6. Jean Claude Duvalier President Haiti (1971-1986) US$ 300-800 juta
7. Alberto Fujimori President Peru (1990-1997) US$ 600 juta
8. Pavlo Lazarenko President Ukraina (1996-1997) US$ 114-200 juta
9. Arnoldo Aleman President Nikaragua (1997-2002) US$ 100 juta
10. Joseph Estrada President Filiphina (1998-2002) US$ 70-80 juta
Quote of the week (1)
(Andrew Carnegle, Filantropis USA, Penggagas Perpustakaan Publik)
"Sumber utama kemakmuran dan kapital pada era baru sekarang ini bukan hal-hal materialistik, namun otak, semangat, imajinasi manusia, sertakeyakinan kita menapak masa depan."
(Steve Forbes, Pendiri Forbes)
"Kehidupan merupakan sebuah sekolah yang begitu luar biasa. segala guncangan yang terjadi di dalam memberi kita pelajaran-pelajaran berharga."
(Nikita Khrushchev, Mantan Peminpin Partai Komunis Uni Soviet)
"Anda harus menjadi seorang yang benar-benar memiliki kehidupan dan kebanggan. jika tidak, anda akan menjadi sosok yang mati. Jika sosok dan kepribadian anda mati, anda akan kehilangan kepedulian."
(Steve Biko, Pejuang Hak Sipil Kaum Kulit Hitam Afrika Selatan)
"Setiap kita tersenyum kepada seseorang, tindakan tersebut merupakan perwujudan dari kasih, anugerah bagi orang itu, dan sesuatu yang sangat indah."
(Mother Teresa, Pelayanan Kaum Miskin Di Calcuta, India)
"Mereka yang tidak bisa menghargai generasi tuanya berarti telah melupakan dari mana dia berasal dan tidak tahu ke arah mana dia akan pergi."
(Ramsey Clark, Mantan Jaksa Agung USA)
"Manusia adalah makhluk sentimentil. Lebih menyukai perkataan yang baik meskipun sedikit, daripada uang jutaan dolar tapi diberikan dengan cara yang dapat melukai perasaan,"
(Gamal Abdel Nasser, President Mesir, 1954-1970)
Sunber: SINDO
Puasa Bebas Lesu
Pertama: Perbanyak cairan, batasi karbohidrat
makanlah karbohidrat kompleks yang banyak mengandung serat, karena serat bisa bertahan lama di dalam kambung, sehingga penyerapan gula darah berjalan pelan. Pada saat sahur, memperbanyak minum air putih dan hindari minuman manis, yang seperti teh manis dan sirop, karena minuman manis hanya memberi energi sementara dan setelah itu akan memboroskan persediaan energi.
Kedua: Sari buah
Pilihan menu berbuka yang baik adalah sari buah,karena sari buah mengandung fruktosa atau gula buah, yang bisa berfungsi mengembalikan cairan tubuh yang hilang selama berpuasa. karena sari buah memiliki kandungan vitamin dan bebagai mineral yang mirip dengan minuman isotonik, seperti kalium, natrium, dan magnesium.
Ketiga: Suplement Multivitamin dan Multimineral
Beberapa vitamin, seperti A, B, C dan E, wajib ada dalam tubuh, walaupun dalam dosis kecil. Vitamin C bermanfaat meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu penyerapan zat besi dalam tubuh. Jenis mineral yang asupannya terpenuhi adalah zat besi, kalium, dan natrium. Kekurangan zat besi bisa menyebabkan tubuh terasa lemas, pusing, dan sulit untuk berkonsentrasi, kalau kalium dan natrium bisa membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
sumber: Femina
Kamis, 20 September 2007
Fraud IT and Business Strategy
Seperti yang kita tau, bisnis itu banyak strteginya mulai dari hal yang kecil sampai yang besar. dalam dunia IT, yang namanya strategi pun juga dipakai, tapi bukan lebih kearah teknis melainkan kearah bisnis, 'bagai mana produk kita bisa laku' memang secara logis tidak mungkin kalau ada perusahaan yang puas jika incomenya hanya sedikit, padahal kalau di lihat dari kualitas produk tidak kalah baik, atau bahkan lebih baik.
Strategi atau planning yang baik bisa membuat ekonomi perusahaan membaik dan menambah income. salah satu cara yang bisa membuat produk tersebut laku jika bisa membiasakan masyarakat memakai produk tersebut. untuk bisa membiasakan hal tersebut di perlukan waktu yang tidak cukup pendek karena selain banyak produk kompetitor juga pada mulanya harus mempunyai dana yang cukup untuk promosi dengan harapan masyarakat bisa menikmati produk tersebut, dengan syarat produk tersebut harus mempunyai ciri-tersendiri, kualitas baik, dan mudah di gunakan.
Dalam hal tersebut ada beberapa perusahaan yang baik dalam strategikan produknya, salah satunya adalah salah satu perusahaan jaringan terbesar CISCO. cisco telah membuat sebuah academy untuk sertifikasi keahlian jaringan, terdengar sangat istimewa di telinga kita, tapi ini bisa menjadi masalah yang sangat serius, karena masyarakat akan mengangap cisco adalah router dan swicth, dan yang pasti ini sangat menguntunkan buat cisco sendiri, karena nama produk mereka akan melambung tinggi. dan setiap orang yang bau beli router akan memilih cisco secara alamai bagi yang pernah mengikuti academy cisco maupun yang belum pernah mengikuti, karena sudah terbiasa memakai cisco. hal tersebut munkin bisa di katakan sebagai Fraud IT karena terlihat memonopoli, tapi sebetulnya hanya menang di setrategi saja, dengan lawan-lawannya.